Briket batubara
adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara dengan sedikit. Campuran seperti
tanah liat dan tapioka. Briket batubara mampu menggantikan sebagian dari
kegunaan minyak tanah seperti untuk pengeringan, pembakaran dan pemanasan.
Bahan baku utama briket adalah batubara yang melimpah dan mempunyai cadangan
untuk waktu yang masih lama. Teknologi pembuatan briket tidak terlalu rumit dan
dapat dikembangkan dalam waktu singkat.
Teknologi
pembuatan briket batubara dari batubara bubuk yang dapat menimbulkan kesulitan
pada waktu pengangkutan ternyata sudah banyak dilakukan di beberapa negara. Hal
yang mendorong pemanfaatan briket untuk masyarakat dan industri kecil di
Indonesia antara lain :
-
Potensi
batubara di Indonesia yang sangat besar.
-
Dapat
dilaksanakan dengan teknologi sederhana, dengan investasi sedikit.
-
Batubara
yang ada di Indonesia mudah pecah dan berkalori tinggi.
-
Memanfaatkan
batubara bubuk yang tidak dipakai, sehingga menjadi lebih bermanfaat.
Keunggulan briket batubara
antara lain :
-
Lebih
murah
-
Panas
yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama
-
Tidak
berisiko meledak
-
Tidak
mengeluarkan udara bising serta tidak berjelaga
-
Sumber
batubara melimpah
Namun demikian
briket memiliki keterbatasan yaitu antara lain waktu penyalaan awal memakan
waktu 5-10 menit dan diperlukan sedikit penyiraman minyak tanah. Briket
batubara yang baik hanya efisien jika digunakan untuk jangka waktu diatas 2
jam.
Jenis-jenis briket barubara
yaitu
1. Dari proses produksi, briket terbagi
menjadi dua jenis, yaitu :
·
Briket
karbonisasi
·
Briket
non-karbonisasi
2. Dari segi bentuk, briket terbagi menjadi
dua, yaitu :
Briket
tipe yontan (silinder) dangan garis tengah 150 mm, tinggi 142 mm, berat 3,5 kg
dan mempunyai lubang-lubang sebanyak 25 lubang.
Briket
tipe egg (telor) yang dipergunakan
untuk bahan bakar industri kecil seperti untuk pembakaran kapur, bata, genteng,
gerabah dan lain sebagainya. Jenis ini mempunyai lebar 32-39 mm, panjang 46-58
mm dan tebal 20-24 mm.
Briket batubara
tanpa karbonisasi untuk menghasilkan produk yang lebih murah namun tetap aman.
Bahan baku batubara untuk briket jenis ini tidak dikarbonisasi sebelum diproses
menjadi briket. Untuk mengurangi atau menghilangkan zat terbang yang masih
terkandung dalam briket batubara maka pada penggunaannya harus menggunakan
tungku yang benar sehingga menghasilkan pembakaran sempurna dimana seluruh zat
terbang yang muncul dari briket akan habis terbakar oleh lidah api dipermukaan
tungku. Briket ini dianjurkan untuk industri kecil.
Briket
batubara non karbonisasi atau briket batubara biasa merupakan jenis briket yang
pembuatannya sangat sederhana dan biasanya berkualitas rendah. Dari proses
sederhana tersebut, terlihat bahwa makin baik bahan baku yang digunakan, makin
baik pula kualitas briket batubara yang dihasilkan. Batubara dengan pengotor
yang rendah akan menghasilkan emisi yang rendah pula. Sementara bahan imbuhan
yang digunakan biasanya berupa kapur yang dapat mengikat senyawa beracun,
biomasa untuk memudahkan proses pembakaran dan menyerap emisi, serta lempung
dan kanji sebagai zat perekat.
0 komentar:
Posting Komentar