Sluice Box
biasa digunakan pada tambang semprot untuk lapisan alluvial. Dimana lapisan
alluvial ini disemprot dengan air bertekanan tinggi menggunakan pompa sederhana
utnuk melepaskan butiran material berharga dengan fragmen alluvial. Selanjutnya
aliran lumpur alluvial ini disemprotkan ke dalam sluice box tersebut untuk
dilakuan proses pemisahan awal.
Didalam
sluice box, lumpur hasil penyedotan konsentrat yang mengandung emas yang
terdapat didalam aliran lumpur dapat ditangkap (terendapkan karena berat
jenisnya tinggi) dengan bantuan dasar sluice box yang dilapisi karpet. Setelah
itu karpet dasaran dari sluice box ini kemudian dicuci dalam drum tertutup,
agar butiran material berharga telepas dan terkumpul didalamnya. Kosentrat yang
berisi campuran mineral berat selanjutnya didulang untuk mendapatkan butiran
emasnya. Pada saat proses ini biasanya masih banyak material berharga yang ikut
terbawa bersama tailing. Untuk menghindari proses tersebut, pada saat
pendulangan campuran konsentratnya dicampurkan dengan air raksa (Hg), Hal ini
memanfaatkan sifat emas yang hanya mau bersenyawa dengan Unsur air raksa
tersebut.
Pada tahapan awal pertambangan adalah
menyedot air beserta material lainnya dari daerah tambang yang berupa rawa-rawa
atau kolam dengan bantuan mesin pompa. Setelah itu air yang bercampur dengan
material lain tersebut dialirkan melalui pipa besar dengan ukuran diameter
sekitar 5 inci menuju sluice box. Disinilah pentingnya penempatan sluice box pada lokasi yang tepat agar mudah untuk pengolahan sertalebih
ekonois dan efisien.
Pada saat air yang bercampur material lain
tersebut keluar dari pipa, akan langsung mengalami proses penyaringan dengan riffle pertama untuk membuang material
atau batuan yang terlalu besar. Selanjutnya air beserta material pasir tersebut
akan melewati suatu kotak atau box
yang dibawahnya terdapat beberapa riffle,
air dan material lain disini dialirkan dengan bantuan gaya gravitasi bumi
karena kemiringan dari kotak atau box
yang mencapai 300. Pada bagian bawah box tersebut juga telah disediakn riffle dengan ukuran lubang yang lebih kecil untuk menyingkirkan
material batuan yang masih terlalu besar.
Selanjutnya air beserta material pasir yang lolos
dari riffle akan dialirkan melalui
kotak atau box dengan kemiringan yang
lebih landai atau sekitar 100 dan diberi alas berupa karpet atau
keset yang tebal, dengan tujuan material yang memiliki massa jenis lebih berat
seperti puya akan tertinggal pada keset atau karpet tersebut. Kemudian air dan
material pasir akan dialirkan pada suatu kotak ata wadah yang cukup besar
dengan ukuran sekitar 3 x 8 meter. Pada tempat inilah material pasir akan
mengendap dan tertinggal, sedangkan air dan tanah atau lumpur akan dialirkan
atau dibuang keluar dari kotak.
Pada proses ini material endapan pada kotan
akan disemprot dengan menggunakan air dengan tekanan yang cukup tinggi yang
gunanya untuk benar-benar membersihkan material pasir dari tanah lempung.
Selama proses berlangsung pengecekan alat serta pembersihan saringan atau
riffle pada sluice box selalu dilakukan agar saringn atau riffle tidak tersumbat dan proses
pengolahan tidak terhambat. Biasanya didekat kotak penampungan pasir ini sudah
berjeret truk-truk yang siap mengangkut pasir untuk dibawa ke lokasi
selanjutnya atau langsung dikirimkan kepada pembeli material pasir.
Material lain yang dapat dihasilkan dari
proses pengolahan dengan menggunakan sluice box adalah intan dan emas. Seperti
yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada kotak atau box tersebut bagian bawahnya
dilapisi dengan karpet atau keset yang tebal, sehingga material yang memiliki
berat jenis yang lebih besar akan tertinggal pada karpet atau keset tebal
tersebut.
Namun demikian intan atau emas tidak dapat
diambil begitu saja dari karpet tersebut, akan tetapi masih harus melalui proses
lebih lanjut, yaitu karpet atau keset tersebut diletakkan atau direndam pada
suatu lokasi yang kemudian dilanjutkan dengan proses pendulangan.
Proses penambangan lanjutan yang dapat
dilakukan setelah pelaksanaan proses sluice
box adalah pendulangan. seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya yaitu karpet atau keset tebal yang berada pada
dasar sluice box diangkat kemudian direndam atau dibersihkan pada suatu kolam
khusus yang mana pada kolam tersebut kemudian digunakan sebagai tempat
pendulangan intan atau emas. Hasil dari proses dulang bias saja berentuk pasir
halus puya yang bercampur dengan emas atau intan.
Selama proses pengolahan berlangsung, selau
disertai dengan pengecekan alat seperti riffle, mesin pompa penyedot material,
mesin pompa penyemprot air, pipa penyalur material dan air dan lain-lain agar
tidak mengakibatkan hambatan teknis pada saat proses penammbangan berlangsung.
Kendala utama pada proses pengolahan bahan
galian dengan metode sluice box ini adalah jika terjadi kerusakan
pada pompa atau terjadinya kebocoran pada pipa penyalur air dari mesin pompa
menuju sluice box maka proses pengolahan akan langsung terhenti.
Masalah lain yang dapat menghentikan proses
penambangan pasir pada daerah cempaka ini adalah apabila terjadi hujan yang
membuat lokasi penambangan banjir serta tidak aman untuk melakukan kegiatan
penambangan karena hujan dapat membuat area disekitar lokasi penambangan rawan
longsor.
0 komentar:
Posting Komentar