Powered By Blogger

Rabu, 21 November 2012

Briket Batubara

Briket batubara adalah bahan bakar padat yang terbuat dari batubara dengan sedikit. Campuran seperti tanah liat dan tapioka. Briket batubara mampu menggantikan sebagian dari kegunaan minyak tanah seperti untuk pengeringan, pembakaran dan pemanasan. Bahan baku utama briket adalah batubara yang melimpah dan mempunyai cadangan untuk waktu yang masih lama. Teknologi pembuatan briket tidak terlalu rumit dan dapat dikembangkan dalam waktu singkat.
Teknologi pembuatan briket batubara dari batubara bubuk yang dapat menimbulkan kesulitan pada waktu pengangkutan ternyata sudah banyak dilakukan di beberapa negara. Hal yang mendorong pemanfaatan briket untuk masyarakat dan industri kecil di Indonesia antara lain :
-          Potensi batubara di Indonesia yang sangat besar.
-          Dapat dilaksanakan dengan teknologi sederhana, dengan investasi sedikit.
-          Batubara yang ada di Indonesia mudah pecah dan berkalori tinggi.
-          Memanfaatkan batubara bubuk yang tidak dipakai, sehingga menjadi lebih bermanfaat.


Keunggulan briket batubara antara lain :
-          Lebih murah
-          Panas yang tinggi dan kontinyu sehingga sangat baik untuk pembakaran yang lama
-          Tidak berisiko meledak
-          Tidak mengeluarkan udara bising serta tidak berjelaga
-          Sumber batubara melimpah
Namun demikian briket memiliki keterbatasan yaitu antara lain waktu penyalaan awal memakan waktu 5-10 menit dan diperlukan sedikit penyiraman minyak tanah. Briket batubara yang baik hanya efisien jika digunakan untuk jangka waktu diatas 2 jam.
Jenis-jenis briket barubara yaitu
1.      Dari proses produksi, briket terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
·         Briket karbonisasi
·         Briket non-karbonisasi
2.      Dari segi bentuk, briket terbagi menjadi dua, yaitu :
Briket tipe yontan (silinder) dangan garis tengah 150 mm, tinggi 142 mm, berat 3,5 kg dan mempunyai lubang-lubang sebanyak 25 lubang.
Briket tipe egg (telor) yang dipergunakan untuk bahan bakar industri kecil seperti untuk pembakaran kapur, bata, genteng, gerabah dan lain sebagainya. Jenis ini mempunyai lebar 32-39 mm, panjang 46-58 mm dan tebal 20-24 mm.
Briket batubara tanpa karbonisasi untuk menghasilkan produk yang lebih murah namun tetap aman. Bahan baku batubara untuk briket jenis ini tidak dikarbonisasi sebelum diproses menjadi briket. Untuk mengurangi atau menghilangkan zat terbang yang masih terkandung dalam briket batubara maka pada penggunaannya harus menggunakan tungku yang benar sehingga menghasilkan pembakaran sempurna dimana seluruh zat terbang yang muncul dari briket akan habis terbakar oleh lidah api dipermukaan tungku. Briket ini dianjurkan untuk industri kecil.
Briket batubara non karbonisasi atau briket batubara biasa merupakan jenis briket yang pembuatannya sangat sederhana dan biasanya berkualitas rendah. Dari proses sederhana tersebut, terlihat bahwa makin baik bahan baku yang digunakan, makin baik pula kualitas briket batubara yang dihasilkan. Batubara dengan pengotor yang rendah akan menghasilkan emisi yang rendah pula. Sementara bahan imbuhan yang digunakan biasanya berupa kapur yang dapat mengikat senyawa beracun, biomasa untuk memudahkan proses pembakaran dan menyerap emisi, serta lempung dan kanji sebagai zat perekat.

0 komentar:

Posting Komentar