Powered By Blogger

Rabu, 21 November 2012

Sluice Box

Sluice Box biasa digunakan pada tambang semprot untuk lapisan alluvial. Dimana lapisan alluvial ini disemprot dengan air bertekanan tinggi menggunakan pompa sederhana utnuk melepaskan butiran material berharga dengan fragmen alluvial. Selanjutnya aliran lumpur alluvial ini disemprotkan ke dalam sluice box tersebut untuk dilakuan proses pemisahan awal. 
Didalam sluice box, lumpur hasil penyedotan konsentrat yang mengandung emas yang terdapat didalam aliran lumpur dapat ditangkap (terendapkan karena berat jenisnya tinggi) dengan bantuan dasar sluice box yang dilapisi karpet. Setelah itu karpet dasaran dari sluice box ini kemudian dicuci dalam drum tertutup, agar butiran material berharga telepas dan terkumpul didalamnya. Kosentrat yang berisi campuran mineral berat selanjutnya didulang untuk mendapatkan butiran emasnya. Pada saat proses ini biasanya masih banyak material berharga yang ikut terbawa bersama tailing. Untuk menghindari proses tersebut, pada saat pendulangan campuran konsentratnya dicampurkan dengan air raksa (Hg), Hal ini memanfaatkan sifat emas yang hanya mau bersenyawa dengan Unsur air raksa tersebut.  
Pada tahapan awal pertambangan adalah menyedot air beserta material lainnya dari daerah tambang yang berupa rawa-rawa atau kolam dengan bantuan mesin pompa. Setelah itu air yang bercampur dengan material lain tersebut dialirkan melalui pipa besar dengan ukuran diameter sekitar 5 inci menuju sluice box. Disinilah pentingnya penempatan sluice box pada lokasi yang tepat agar mudah untuk pengolahan sertalebih ekonois dan efisien.
Pada saat air yang bercampur material lain tersebut keluar dari pipa, akan langsung mengalami proses penyaringan dengan riffle pertama untuk membuang material atau batuan yang terlalu besar. Selanjutnya air beserta material pasir tersebut akan melewati suatu kotak atau box yang dibawahnya terdapat beberapa riffle, air dan material lain disini dialirkan dengan bantuan gaya gravitasi bumi karena kemiringan dari kotak atau box yang mencapai 300. Pada bagian bawah box tersebut juga telah disediakn riffle dengan ukuran lubang yang lebih kecil untuk menyingkirkan material batuan yang masih terlalu besar.
Selanjutnya air beserta material pasir yang lolos dari riffle akan dialirkan melalui kotak atau box dengan kemiringan yang lebih landai atau sekitar 100 dan diberi alas berupa karpet atau keset yang tebal, dengan tujuan material yang memiliki massa jenis lebih berat seperti puya akan tertinggal pada keset atau karpet tersebut. Kemudian air dan material pasir akan dialirkan pada suatu kotak ata wadah yang cukup besar dengan ukuran sekitar 3 x 8 meter. Pada tempat inilah material pasir akan mengendap dan tertinggal, sedangkan air dan tanah atau lumpur akan dialirkan atau dibuang keluar dari kotak.
Pada proses ini material endapan pada kotan akan disemprot dengan menggunakan air dengan tekanan yang cukup tinggi yang gunanya untuk benar-benar membersihkan material pasir dari tanah lempung. Selama proses berlangsung pengecekan alat serta pembersihan saringan atau riffle pada sluice box selalu dilakukan agar saringn atau riffle tidak tersumbat dan proses pengolahan tidak terhambat. Biasanya didekat kotak penampungan pasir ini sudah berjeret truk-truk yang siap mengangkut pasir untuk dibawa ke lokasi selanjutnya atau langsung dikirimkan kepada pembeli material pasir.
Material lain yang dapat dihasilkan dari proses pengolahan dengan menggunakan sluice box adalah intan dan emas. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, pada kotak atau box tersebut bagian bawahnya dilapisi dengan karpet atau keset yang tebal, sehingga material yang memiliki berat jenis yang lebih besar akan tertinggal pada karpet atau keset tebal tersebut.
Namun demikian intan atau emas tidak dapat diambil begitu saja dari karpet tersebut, akan tetapi masih harus melalui proses lebih lanjut, yaitu karpet atau keset tersebut diletakkan atau direndam pada suatu lokasi yang kemudian dilanjutkan dengan proses pendulangan.
Proses penambangan lanjutan yang dapat dilakukan setelah pelaksanaan proses sluice box adalah pendulangan. seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu karpet atau keset tebal yang berada pada dasar sluice box diangkat kemudian direndam atau dibersihkan pada suatu kolam khusus yang mana pada kolam tersebut kemudian digunakan sebagai tempat pendulangan intan atau emas. Hasil dari proses dulang bias saja berentuk pasir halus puya yang bercampur dengan emas atau intan.
Selama proses pengolahan berlangsung, selau disertai dengan pengecekan alat seperti riffle, mesin pompa penyedot material, mesin pompa penyemprot air, pipa penyalur material dan air dan lain-lain agar tidak mengakibatkan hambatan teknis pada saat proses penammbangan berlangsung.
Kendala utama pada proses pengolahan bahan galian dengan metode sluice box ini adalah jika terjadi kerusakan pada pompa atau terjadinya kebocoran pada pipa penyalur air dari mesin pompa menuju sluice box maka proses pengolahan akan langsung terhenti. 
Masalah lain yang dapat menghentikan proses penambangan pasir pada daerah cempaka ini adalah apabila terjadi hujan yang membuat lokasi penambangan banjir serta tidak aman untuk melakukan kegiatan penambangan karena hujan dapat membuat area disekitar lokasi penambangan rawan longsor.

0 komentar:

Posting Komentar