Buat yg lagi perlu data sifat fisik batuan,.
Beberapa sifat fisik batuan adalah:
a. Kekerasan
Kekerasan
adalah tahanan dari suatu bidang permukaan halus terhadap suatu abrasi.
Kekerasan batuan dipakai untuk mengukur sifat-sifat teknis dari mineral batuan
dan dapat juga dipakai untuk menyatakan berapa besarnya tegangan yang
diperlukan untuk menyebabkan kerusakan pada batuan.
b. Kekuatan
Kekuatan mekanik batuan adalah sifat kekuatan
atau ketahanan terhadap gaya luar, kekuatan batuan tergantung pada komposisi
mineralnya. Diantara mineral-mineral yang terkandung di dalam batuan, kuarsa
adalah mineral terkompak dengan kuat tekan mencapai lebih 500 MPa. Biasanya
semakin tinggi kandungan mineral kuarsa dalam batuan maka semakin tinggi
kekuatan batuan tersebut. Kekerasan dan kekuatan batuan diklasifikasikan dengan
skala Fredrich Van Mohs (1882), seperti pada tabel berikut
Tabel 1
Kekerasan dan Kekuatan Batuan
Klasifikasi
|
Skala Mohs
|
Kuat tekan batuan (Mpa)
|
Sangat keras
|
+7
|
+200
|
Keras
|
6 – 7
|
120 – 200
|
Kekerasan
sedang
|
4,5 – 6
|
60 – 120
|
Cukup lunak
|
3 – 4,5
|
30 – 60
|
Lunak
|
2 – 3
|
10 – 30
|
Sangat lunak
|
1 – 2
|
– 10
|
Sumber : Bahan Ajar Kuliah Teknik
Pemboran dan Penggalian UNLAM.
c. Elastisitas
Sifat elastisitas batuan dinyatakan dengan
modulus elastisitas atau modulus Young (E), dan nisbah Poisson (υ).
Modulus elastisitas merupakan factor kesebandingan antara tegangan normal
dengan regangan relatifnya, sedangkan nisbah Poisson merupakan kesebandingan
antara regangan lateral dengan regangan aksial. Modulus elastisitas sangat
tergantung pada komposisi mineralnya, porositas, jenis perpindahan, dan
besarnya beban yang diterapkan. Nilai modulus elastisitas untuk batuan sedimen
sangat rendah, hal ini disebabkan komposisi mineral dan teksturnya, seperti
modulus elastisitas pada arah sejajar bidang perlapisan selalu lebih besar
dibandingkan dengan arah pada tegak lurus.
d. Plastisitas
Plastisitas batuan merupakan perilaku batuan
yang menyebabkan deformasi tetap setelah tegangan dikembalikan ke kondisi awal,
dimana batuan tersebut belum hancur. Atau bisa juga di definisikan sebagai
adalah karakteristik batuan untuk menahan regangan yang melebihi kekuatannya
sebelum batuan tersebut hancur. Sifat plastic tergantung pada komposisi mineral
penyusun batuan dan dipengaruhi oleh adanya pertambahan kuarsa, feldspar dan
mineral lain. Lempung lembab dan beberapa batuan homogen mempunyai sifat
plastik.
Tabel 2
Beberapa Sifat dan Mekanik dari Batuan Sedimen
Batuan Sedimen
|
Modulus elastisitas
104 x (Mpa)
|
Nisbah Poisson
|
Porositas
|
Dolomit
Limestone
Sandstone
Shale
|
1,96 – 8,24
0,98 – 7,85
0,49 – 8,43
0,8 – 3,0
|
0,08 – 0,2
0,1 – 0,2
0,066 – 0,125
0,11 – 0,54
|
0,27 – 4,10
0,27 – 4,10
1,62 – 26,40
20,00 – 50,00
|
Sumber : Bahan Ajar Kuliah
Teknik Pemboran dan Penggalian UNLAM.
e.
Abrasivitas
Abrasivitas adalah sifat batuan untuk
menggores permukaan material lain, ini merupakan suatu parameter yang
mempengaruhi keausan (umur) mata bor dan batang bor. Kandungan kuarsa dari
batuan biasanya dianggap sebagai petunjuk yang dapat dipercaya untuk mengukur
keausan mata bor. Faktor yang berpengaruh terhadap abrasivitas batuan adalah :
• Kekerasan butir batuan, batuan dengan
keberadaan butiran kuarsa mempunyai tingkat abrasivitas yang tinggi.
• Bentuk butir, bila bentuk butir tersebut
tidak teratur lebih abrasiv dibandingkan dengan yang berbentuk bulat.
• Ukuran butir
• Porositas batuan
• Ketidaksamaan, batuan polimineral sekalipun mempunyai
kekerasan sama akan lebih abrasif karena meninggalkan permukaan yang kasar.
Tabel 3
Kandungan Kuarsa dari Batuan
Tipe Batuan
|
Kand.Kuarsa (%)
|
Tipe Batuan
|
Kand.Kuarsa (%)
|
Amphibolite
Anorthosite
Diabase
Diorite
Gabro
Gneiss
Granite
Greywacke
Limestone
marble
|
0 - 5
0
0 – 5
10 – 20
0
15 – 50
20 – 35
10 – 25
0
– 5
0
|
Mica Gneiss
Mica Schist
Norite
Pegmatite
Phylite
Quartzite
Sandstone
Slate
Shale
Taconite
|
0 – 30
15 – 35
0
15 – 30
10 – 25
60 – 100
25 – 90
10 – 35
0 – 20
0 – 10
|
f. Tekstur
menunjukan hubungan antara mineral penyusun
batuan yang dapat menceritakan proses genesanya, tekstur dapat diklasifikasikan
berdasarkan sifat porositas, ikatan antar butir, densitas dan ukuran butir.
Jika porositas batuan kecil maka semakin kuat ikatan antar butir dan
densitasnya juga semakin besar sehingga kekerasannya menjadi tinggi sehingga
menjadi susah dibor.
g. Struktur Geologi
Struktur geologi seperti patahan, rekahan,
kekar, bidang perlapisan berpengaruh pada penyesuaian kelurusan lubang bor,
aktifitas pemboran dan kemantapan lubang bor. Adanya rekahan – rekahan dan
rongga – rongga dalam batuan seperti di batugamping sering mempersulit kerja
pemboran, karena batang bor dapat terjepit.
h. Karakteristik Pecahan
Karakteristik pecahan (breaking characteristics)
dapat digambarkan seperti perilaku batuan ketika dipukul. Tiap – tiap tipe
batuan mempunyai karakteristik pecah yang berbeda dan ini berhubungan dengan
tekstur, komposisi mineral dan struktur.
Semoga bermanfaat sob..