Powered By Blogger

Senin, 10 Maret 2014

Metode Sampel Pemboran

Metode logging pada dasarnya adalah suatu operasi yang bertujuan untuk mendapatkan sifat-sifat fisik batuan reservoir sebagai fungsi kedalaman lubang bor yang dinyatakan dalam bentuk grafik. Operasi ini menggunakan suatu instrument khusus (sonde) yang diturunkan kedalam lubang bor menggunakan kabel (wire line) pada saat lubang bor terisi fluida pemboran. Tujuan logging adalah menentukan besaran-besaran fisik dari batuan reservoir yang didasarkan pada sifat fisik batuan reservoir itu sendiri. Di dalam pemilihan kombinasi logging, log dibagi menjadi Lithologi tool, resistivity tool, dan porosity tool. Yang dimaksud dengan dengan coring adalah suatu operasi pengambilan contoh batuan formasi (core) dengan menggunakan peralatan khusus. Operasi ini dapat dilakukan pada saat pemboran berlangsung maupun setelah pemboran selesai. Hal inilah yang kemudian membedakan operasi pengambilan core menjadi dua, yakni Bottom Hole Coring dan Side Wall Coring. Dari analisa core ini, kita akan mendapatkan parameter parameter dari sifat fisik batuan, seperti porositas, permeabilitas, saturasi, dan tekanan kapiler.
Well test yang biasanya dilakukan pada saat pemboran eksplorasi adalah DST (drill stem test). DST merupakan suatu metode well test dengan menggunakan gauge/EMR (Electric Memory Recording) dan drill pipe sebagai penghantarnya. Pada kegiatan DST dapat diperoleh harga parameter-parameter seperti laju alir (q) dan tekanan saat sumur mengalir (Pwf). Dari data parameter tersebut maka komplesi sumur dapat didesign. Setelah komplesi sumur selesai maka dapat dilakukan PBU (pressure build up) test. PBU test merupakan well test yang menggunakan prinsip pressure build up dengan cara menutup sumur. Dari PBU test dapat diperoleh parameter-parameter seperti tekanan reservoir saat statik (Ps), permeabilitas formasi (k), dan luas daerah pengurasan (ri).
Semua informasi yang didapat pada dasarnya adalah untuk menentukan adanya hidrokarbon pada suatu formasi, dengan kata lain memastikan ada atau tidaknya lapisan produktif di suatu formasi. Dari semua data yang sudah didapatkan dari pemboran eksplorasi dan pemboran deliniasi tersebut, kita dapat mengolahnya dan menggunakannya sebagai langkah awal kegiatan pengembangan lapangan dengan pemboran pengembangan.

0 komentar:

Posting Komentar